Beranda / Berita / Gabah Petani Diburu Penebas
Gabah Petani Diburu Penebas
Selasa 2 Januari 2018

BOYOLALI - Membaiknya harga gabah menjelang musik panen padi kali, disambut gembira petani. Mereka bahkan berani menahan diri, tidak buru-buru menjual kepada penebas dan menunggu harga lebih tinggi.

Sejumlah wilayah di Boyolali yang masih bisa produksi padi di musim kemarau di antaranya di sejumlah desa di Kecamatan Sambi, yang terdapat saluran irigasi teknis. Salah satunya yakni di wilayah Desa Canden.

Menjelang musim panen beberapa minggu ke depan, saat ini sudah banyak penebas gabah yang datang ke petani untuk membeli. Imbasnya, harga tawar padi milik petani pun terus meningkat. Sebagian petani pun tergiur dan menjual padinya meski belum masuk panen. Namun sebagian lainnya justru menunggu harga padi lebih tinggi lagi.

“Rata-rata mulai panen beberap minggu ke depan, tapi sudah banyak yang dijual ke penebas,” tutur Mahmudi, salah satu petani setempat, Kamis (14/9/2017).

Biasanya, petani yang memilih menjual ke penebas lantaran tidak ingin repot panen. Selain harus keluar biaya untuk panen, juga tidak mau beresiko jika muncul hama saat menjelang panen. Apalagi saat ini harga tawar padi mereka juga sudah cukup tinggi. Soal harga, menurut Mahmudi sejauh ini masih cukup variatif dan masih bisa terus naik.

“Harga terbilang tinggi karena banyak penebas yang datang, posisi tawar petani lumayan diuntungkan  panen musim ini,” kata dia.

Senada, Suradi (56), petani lainnya, mengaku tanaman padinya juga sudah ditawar sejumlah penebas. Namun dia tak mau buru-buru menjual karena menginginkan harga yang lebih tinggi dari yang ditawarkan penebas saat ini.

“Mumpung padinya bagus, kalaupun penebas tidak mau ya saya panen sendiri saja. Dijual gabah kering hasilnya justru lebih tinggi,” terang Suradi.

Terpisah, tingginya harga gabah di musim kemarau saat ini juga disambut baik Dinas Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali. Menurut Kepala Dispertan Boyolali, Bambang Jiyanto, harga gabah naik lantaran selama kemarau produksi padi berkurang lantaran hanya lahan irigasi teknis yang bisa ditanam padi. Imbasnya, banyak tengkulak atau penebas yang mencari gabah petani. “Kondisi ini cukup menguntungkan petani,” jelas dia.

Selain itu, tim serap gabah petani pun tidak perlu melakukan penyerapan gabah secara maksimal dari petani. Namun tim serap gabah ini akan membeli gabah petani yang tidak terserap oleh para penebas. Hal ini sesuai dengan tujuan dibentuknya tim serap gabah, yakni melindungi harga gabah petani sesuai dengan instruksi Presiden.

Sekalipun demikian, menurut Bambang tim sergap gabah tetap masih melakukan serapan gabah agar stok gabah di Bulog tercukupi

BERITA LAINNYA
Sukses Besar Kegiatan PIN Polio
Kamis 18 Januari 2024
Jalan Sehat & Senam
Kamis 24 Februari 2022
Pembuatan Jahe Instan
Kamis 10 Februari 2022
Embung Tekan Kekeringan
Selasa 2 Januari 2018
Solusi Pertanian Warga
Kamis 3 Agustus 2017
Gorong Lancar Sampah Tak Telantar
Kamis 3 Agustus 2017
Musyawarah Kemajuan Desa
Kamis 3 Agustus 2017